Kayong Utara, Kalbar – Pemerintah Kabupaten Kayong Utara siap tindak lanjuti dan melaksanakan arahan dan rekomendasi hasil High Level Meeting (HLM) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dan Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD). Hal ini disampaikan oleh Penjabat Bupati Kayong Utara, Romi Wijaya setelah mengikuti HLM TPID dan TP2DD Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kalbar di Pontianak. Kamis (22/02).
Dalam HLM kali ini dilaksanakan untuk mengkoordinasikan strategi 4K pengendalian inflasi jelang Bulan Suci Ramadhan 1445 H. “Pada HLM ini, Bapak Gubernur Kalbar, Harisson mengkoordinasikan seluruh kabupaten/kota untuk berkoordinasi dan bersinergi dalam mewujudkan strategi 4K yaitu, kelancaran distribusi, ketersediaan pasokan, kestabilan harga, dan komunikasi efektif, dan juga pengen dan kita Pemkab Kayong Utara siap menindaklanjuti itu semua.
Untuk menindaklanjuti arahan HLM, Pj. Bupati Romi mengatakan Pemkab Kayong Utara telah menyiapkan beberapa langkah. “Kayong Utara saat ini sudah mempersiapkan langkah-langkah konkrit sebagai upaya pengendalian inflasi, seperti gelar pangan murah dan operasi pasar menjelang Bulan Ramadhan, juga dilanjutkan dengan tanam serentak beberapa komoditas.” Kata Pj. Bupati Romi.
Terkait dengan ditetapkannya Kayong Utara sebagai salah satu sampel penghitungan inflasi di Kalbar bersama dengan lima kabupaten/kota lain, Pj. Bupati Romi berharap semua pihak dapat bekerjasama dalam penanganan inflasi.
“Tahun 2024 ini, Pemerintah Provinsi Kalbar menambah dua lokus baru untuk menghitung inflasi di Kalbar yakni Kabupaten Kayong Utara dan Ketapang, terkait hal ini, kita berharap kerjasama semua pihak untuk konsisten berkolaborasi bersama menerapkan langkah-langkah penanganan inflasi secara efektif sesuai strategi 4K.” Harapnya.
Terkait dengan faktor-faktor penyebab inflasi salah satunya kondisi infrastruktur, khususnya jalan yang rusak, Pj. Bupati Romi menyampaikan bahwa saat ini perbaikan infrastruktur jalan sedang dalam proses pemilihan penyedia.
“Secara faktual memang kondisi infrakstruktur, khususnya jalan sangat berpengaruh terhadap inflasi di daerah, dan di Kabupaten Kayong Utara, kondisi jalan masih banyak yang rusak, dan Gubernur juga sudah menyampaikan bahwa saat ini untuk pengerjaan ruas jalan Teluk Melano-Sukadana dan Teluk Melano-Teluk Batang sedang dalam proses pemilihan penyedia, untuk penanganan sementara diupayakan melalui CSR dari Perusahaan. Tutur Pj. Bupati Romi.
Berdasarkan hasil HLM TPID dan TP2DD, perkembangan inflasi di Kalimantan Barat Bulan Januari 2024 mencatat inflasi sebesar 0,37% (Mtm dan YtD), sementara inflasi tahun ke tahun (YoY) sebesar 2,75%. Untuk KKU perkembangan realisasi inflasi bulan Januari sebesar sebesar 0,56% (MtM dan YtD), sedangkan inflasi tahun ke tahun (YoY) sebesar 2,50 persen. [PROKOPIM]