Kayong Utara, Kalbar – Penjabat (Pj) Bupati Kayong Utara Romi Wijaya menegaskan kepada semua pihak terkait, untuk melakukan inovasi-inovasi dalam memperbaiki dan meningkatkan capaian indikator-indikator makro Kabupaten Kayong Utara pada Tahun 2045.
Pasalnya, masih terdapat indikator-indikator makro yang perlu diperbaiki karena belum lebih baik dari capaian Provinsi Kalbar dan Nasional pada Tahun 2022 seperti Tingkat Kemiskinan Kabupaten Kayong Utara dan Capaian IPM Kayong Utara.
“Masih terdapat indikator-indikator makro yang perlu diperbaiki karena belum lebih baik dari capaian Provinsi Kalbar dan Nasional pada Tahun 2022, seperti tingkat Kemiskinan Kabupaten Kayong Utara pada tahun 2022 sebesar 9,04 persen, capaian ini masih lebih tinggi dari angka kemiskinan rata-rata Provinsi Kalbar sebesar 6,73 persen. Kemudian, capaian IPM Kayong Utara pada tahun 2022 yaitu 63,81 persen, meskipun masih berada dibawah rata-rata Provinsi Kalimantan Barat dalam kurun waktu 4 tahun trakhir peningkatan IPM Kabupaten Kayong Utara lebih cepat dari beberapa kabupaten lain di Kalbar, yaitu naik 1,15 persen,” jelas Romi Wijaya.
Kendati begitu, Pj Bupati Romi juga mengatakan capaian kinerja RPJPD Kabupaten Kayong Utara tahun 2008 sampai dengan tahun 2025 dengan visi Kabupaten Kayong Utara Mandiri dan Sejahtera telah mencapai 93,29 persen di tahun 2022 dengan predikat Sangat Tinggi dari hasil Evaluasi RPJPD.
“Beberapa capaian yang membanggakan antara lain, Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Kayong Utara dapat terjaga di atas 5 persen dengan pertumbuhan terakahir pada tahun 2022,” kata Romi Wijaya.
“Tingkat Pengangguran Terbuka Kayong Utara hingga tahun 2022 berada pada kisaran 3,1 persen, angka pengangguran berkurang secara gradual dari angka pada tahun 2008 yakni sebesar 8,53 persen dan berada dibawah rata-rata Provinsi Kalimantan Barat yang masih mencapai 5,11 persen,” tambah Romi Wijaya.
