Kubu Raya, Kalbar – Wakil Bupati Kubu Raya Sujiwo membuka Rapat Koordinasi Dewan Adat Dayak (Rakor DAD) Kecamatan Sungai Ambawang di Aula Kantor Desa Lingga, Sungai Ambawang, Jumat (14/10). Sujiwo berharap Rakor DAD dapat menghasilkan berbagai keputusan yang semakin memperkuat kiprah masyarakat Dayak di Kubu Raya. Ia menyatakan pemerintah daerah selalu memberikan atensi kepada seluruh elemen masyarakat yang aktif berkontribusi dalam pembangunan daerah.
“Organisasi adat ini sebagai wadah untuk menjaga, melestarikan, dan membangun komunikasi antaretnis. Sekaligus sebagai bentuk upaya menjaga kondusivitas wilayah di Kabupaten Kubu Raya,” tuturnya.
Sujiwo mengapresiasi Rakor DAD sebagai forum bertemunya para sesepuh adat. Dengan terjaganya koordinasi di organisasi DAD, diharapkan akan berkontribusi bagi upaya memelihara keguyuban di antara berbagai etnis yang ada di Kubu Raya. “Ini sudah dilakukan dan harus dijaga dengan baik. Karakteristik sosial di Kubu Raya berbeda-beda. Ada suku Jawa, Bugis, Dayak, Madura, Tionghoa, dan lain sebagainya,” katanya.
Sujiwo menekankan salah satu tujuan utama DAD adalah menjaga dan melestarikan budaya. Hal itu juga serupa dengan tujuan dari berbagai organisasi etnis lainnya di Kubu Raya.
“Bagaimana menciptakan keberadaan DAD ini menjadi suatu wadah dan organisasi yang juga memberi manfaat terhadap suku lainnya. Termasuk ketika ada permasalahan, bisa cepat terselesaikan,” katanya menambahkan.
Karena itu, dia berharap roda organisasi DAD dapat terus berjalan dengan baik. Ia mengingatkan keberadaan DAD harus dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. “Terutama tentu masyarakat Dayak itu sendiri. Yang terpenting adalah bisa membantu proses percepatan pembangunan dan proses pemerintahan,” kata Sujiwo.
Ia menegaskan, pembangunan hanya bisa terlaksana jika ada persatuan dan kesatuan di antara seluruh elemen masyarakat. “Makanya untuk membangun daerah, bagaimana masyarakatnya harus selalu harmonis,” ucapnya.
Pembukaan Rakor DAD ditandai dengan pemukulan gong oleh Wakil Bupati Sujiwo. Turut hadir dalam Rakor tersebut tokoh masyarakat Dayak Kornelius Kimha, Anggota DPRD Provinsi Kalimantan Barat Irom, Anggota DPRD Kabupaten Kubu Raya Nelly Leony, Camat Sungai Ambawang Satuki, dan kepala desa se-Kecamatan Sungai Ambawang.