Pontianak, Kalbar – Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji membuka Kegiatan Workshop Sekolah Pelopor Gerakan Nasional Revolusi Mental (SP-GNRM) Tahun 2022 di Hotel Mercure Pontianak, Jumat (5/8).
Sutarmidji menyampaikan, bahwa berbicara tentang revolusi mental memang sebetulnya harus dipahami dan menjadi bagian dari tugas tenaga pengajar di Sekolah untuk melahirkan generasi muda yang betul-betul bisa bertanggung jawab terhadap keberlangsungan Negara Kesatuan Republik Indonesia maupun kemajuan dalam peradaban dunia.
“Seorang Guru harus terus berivonasi dalam maengajar dan ada banyak indikator untuk mencapai keberhasilan. Sebagau seorang warga negara dan pribadi, saya mengambil 4 Indikator yaitu kejujuran, disiplin, dukungan orang terdekat dan krmampuan (skill),” ucapnya.
Kemudian berkaitan dengan kehidupan berbangsa dan bernegara, dia menjelaskan bahwa Pancasila sebagai Dasar Negara sudah final dan tidak bisa dirubah karena Indonesia merupakan negara Multi Etnis dan Multi Agama.
“Tidak ada yang perlu diperdebatkan lagi. Kehidupan berbangsa dan bernegara akan harmonis dan saya berharap seorang guru harus mengajar dengan hati,” jelas dia.
Selanjutnya, untuk memenuhi kebutuhan tenaga pengajar, Gubernur Kalimantan Barat sudah menjalin kerja sama (MOU) dengan seluruh Perguruan Tinggi di Kalimantan Barat yaitu terkait dengan KKN Tematik.
“Jadi mahasiswa jurusan keguruan dan ilmu pendidikan, KKNnya dengan mengajar disekolah-sekolah yang gurunya masih kurang, untuk mengajar 6 bulan dan terus berkelanjutan, tujuannya agar dapat mengisi kekosongan guru disekolah-sekolah yang ada,” ucap dia.
Turut hadir dalam kegiatan Workshop SP-GNRM tersebut, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Barat, Rita Hastarita, S.Sos, M.Si. serta perwakilan dari Fokopimda, Ketua Pengurus PGRI Provinsi Kalimantan Barat, Prof. Dr. H. Samion HAR, M.Pd dan jajaran Pengurus PGRI Kabupaten/Kota se- Kalimantan Barat dan beberapa Akademisi dari Universitas yang berada di Kalimantan Barat.
