Sintang, Kalbar – Satuan Tugas Penanganan Bencana Alam Banjir, Angin Puting Beliung dan Tanah Longsor (Satgas Bantingsor) Kabupaten Sintang merilis data yang berhasil dihimpun dari 14 pemerintah kecamatan yang ada di Kabupaten Sintang pada Kamis (20/10).
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sintang, dr. Harisinto Linoh yang juga koordinator Bidang Kesehatan menjelaskan bahwa hingga hari Kamis, 20 Oktober 2022 banjir di bulan Oktober 2022 ini sudah ada 1 korban jiwa yang meninggal dunia.
“Sudah terkonfirmasi 1 orang meninggal dunia, warga Desa Tebing Raya Kecamatan Sintang. Selama banjir juga, kami sudah mengobati 2. 166 warga yang terdampak banjir. Selama berkeliling memberikan pelayanan kesehatan, kami menemukan 15 orang yang mengalami gangguan mental emosional atau GME. Ada 32 fasilitas kesehatan yang kami miliki terdampak pada banjir kali ini,” tuturnya.
Ia menyebutkan, bahwa pelayanan terhadap warga yang terdampak banjir sebanyak 264 ibu hamil, 374 bayi, 1. 846 anak-anak dan 1. 789 lansia. “Untuk para pengungsi, kami sudah melayani 99 ibu hamil, 136 bayi, 712 anak-anak dan 736 lansia. Yang sampai dirujuk ke RSUD AM Djoen ada 4 orang. Selama banjir ini, kami mendapatkan tambahan tenaga dari 9 orang relawan,” sebutnya.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Sintang, Kurniawan yang juga Koordinator Bidang Komunikasi Publik menyampaikan update data dampak banjir.
“Per hari ini, tersisa 7 kecamatan dan 62 desa kelurahan yang masih terdampak banjir. Warga terdampak ada 9. 886 KK atau 35. 316 jiwa. Warga yang mengungsi masih ada 167 KK atau 653 jiwa dan untuk mengungsi ini hanya ada di 2 kecamatan saja,” ucapnya.
Dia mengungkapkan, hasil pemantauan dengan menggunakan metode pengambilan gambar di 4 lokasi. “Jika dibandingkan dengan kondisi banjir kemarin, maka hari ini ada kenaikan sedikit debit air,” pungkasnya.