Pontianak, Kalbar – Angka inflasi Kota Pontianak meningkat 0,03 persen menjadi 2,12 persen dari angka sebelumnya 2,09 persen. Penjabat (Pj) Wali Kota Pontianak Ani Sofian menerangkan, beberapa harga komoditas mengalami penurunan. Dirinya berharap, angka ini dapat terus diseimbangkan saat mendekati bulan puasa.
“Pekan ini kondisi harga stabil bahkan banyak mengalami penurunan, mudah-mudahan bisa bertahan hingga bulan Februari juga ketika puasa nanti,” paparnya usai Rapat Pengendalian Inflasi bersama Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian lewat zoom meeting di Ruang Pontive Center, Senin (12/02).
Terkini, beras premium dan bawang putih menjadi penyumbang inflasi. Ani mengatakan, potensi ancaman inflasi dari komoditas lainnya juga harus diantisipasi. Salah satu di antaranya adalah angkutan udara atau tiket pesawat. Pihaknya terus menjalin kerjasama dengan berbagai instansi pemerintah lainnya untuk menekan angka inflasi.
“Tadi juga dibahas penyumbang inflasi lainnya seperti cabai merah, gula, minyak goreng, daging ayam, telur ayam dan daging sapi. Selain itu pula adalah ikan segar bawang bombay, sawi hijau dan kangkung,” terangnya.
Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak melalui Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Pontianak senantiasa melaksanakan rapat koordinasi yang dipimpin langsung oleh Mendagri Tito setiap Senin. Upaya itu dilakukan untuk memonitor dan mempersiapkan langkah antisipasi apabila terjadi lonjakan harga. Ani mengatakan, selain upaya di tingkat nasional, pihaknya juga rutin melaksanakan pemantauan secara langsung di lapangan untuk mengetahui harga pasar.
“Kita juga mengawasi proses penyaluran stok barang oleh distributor,” tutupnya. (kominfo/prokopim)
Oleh: Gema Mahardhika