• Sabtu, 14 September 2024. Jam: 20:57

Bupati Ajak Generasi Muda Produktif Tanam Padi

Kubu Raya, Kalbar – Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan mengajak anak muda Desa Olak-Olak Kubu Kecamatan Kubu menanam padi. Hal tersebut dilakukan agar semangat untuk menanam padi semakin masif. Ajakan itu disampaikan Bupati Muda usai melakukan penanaman dan peresmian lumbung padi di Desa Olak-Olak Kubu, Selasa (22/11).

“Ini jangan sampai kendur terutama anak-anak muda. Prinsipnya, kita itu jangan sampai ada persepsi menanam padi atau sawah itu dipertemukan dengan urusan harkat dan martabat. Jangan gengsi, karena itu yang mengangkat  harkat martabat kita,” katanya. 

Harkat martabat itu, kata Muda, kalau kita membeli atau bergantung dengan beras dari luar. Menggunakan beras dari luar itulah yang sebenarnya tidak punya martabat.

“Tapi kalau kita pertahankan, yang paling utama secara pribadi memberi pesan, karena pelaku-pelaku bertani semakin tua. Menurut data, setiap 10 tahun sekali sekian juta petani tidak lagi bekerja di sektor pertanian. Ada yang pindah ke pabrik atau pindah ke profesi lainnya dan sebagainya. Ini yang membahayakan,” ucapnya.

 Makanya, lanjut Muda, anak-anak muda harus meneruskan pertanian. Kalau tidak ada yang menanam, banyak lahan yang tidur atau tidak produktif.

Dia  menuturkan, yang tidur bukan lahannya. Tetapi orangnya yang harus digerakkan. Menanam padi tidak harus setiap waktu dan bisa diiringi pekerjaan yang lain.

“Menanam padi bukan setiap hari. Ini yang sebenarnya kita sadarkan, supaya  lahan-lahan yang masih belum dimanfaatkan harus diperjuangkan. Karena lahan itu tidak mudah untuk dimanfaatkan. Kalau sudah cocok sawah, harus kita jaga. Kalau menanam yang lain mungkin bisa. Tapi kalau padi itu tidak semua lahan bisa ditanami,” jelasnya.

Dia menyatakan, semangat menanam padi dari anak-anak muda harus dijaga. “Jangan sampai tidak menanam. Kalau nanti tidak ditanam, ujung-ujungnya mudah dilepas atau mudah dipindahtangankan. Ini yang kita khawatirkan, akhirnya semakin susut,” ajaknya.

Dia  menyebutkan, bahwa lahan di daerah perkotaan makin menyusut. Sehingga yang di desa seperti di Olak-Olak Kubu, Batu Ampar, Teluk Pakedai, dan juga Terentang serta daerah lain seperti di Sungai Kakap harus dipertahankan.

“Ini harus dilakukan supaya tidak  menyusut seperti di Ayani II. Kalau tidak dijaga, akan dibangun pelan-pelan. Jangan sampai menyusut produksinya di Kubu Raya ini,” pintanya.

Dia menyatakan, saat ini Kubu Raya menjadi andalan bagi Kalimantan Barat. Jika Kalbar terus  bergantung dengan beras dari luar, ke depannya akan kesulitan karena manusia bertambah banyak. 

“Kalau di Jawa semakin berkurang produksinya, bisa-bisa tidak mengirim lagi ke Kalimantan karena melihat masih kurang. Ini yang harus kita pikirkan, terutama untuk 10 sampai 20 tahun yang akan datang. Kita harus menyadarkan semua bahwa ini negara kepulauan. Jangan sampai tergantung dari luar pulau,” pungkasnya.

Read Previous

Puskesmas Serangas Kurang 11 Bidan

Read Next

Kapus Merakai : Butuh Waktu Kejar Desa ODF