• Jumat, 20 September 2024. Jam: 10:07

Bupati Hadiri Pelantikan DPK PPNI Sintang, Ini Pesannya

Sintang, Kalbar – Bupati Sintang, dr. H. Jarot Winarno, M. Med.PH menghadiri Pelantikan Pengurus Dewan Pimpinan Komisariat (DPK) Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Kabupaten Sintang, sekaligus juga membuka Rapat Kerja Daerah (RAKERDA) dan Training Of Trainer (ToT) bagi para peserta PPNI Kabupaten Sintang, yang digelar di Rumah Adat Melayu Tepak Sireh, Jalan. Y.C. Oevang Oeray, Desa Baning Kota, Kecamatan Sintang, Kabupaten Sintang, Kamis (1/12).

Dihadapan pengurus PPNI Sintang, Bupati Sintang menyampaikan rasa senangnya bisa hadir ditengah para perawat se Kabupaten Sintang.

“Saya jugaa senang dengan para perawat yang rela dan mau bertugas di perhuluan. Saya juga lama bertugas di hulu, yakni selama 6 tahun di ketungau, kota baru dan sungai durian. Saya sering bepergian ke banyak saat bertugas, semuanya luar biasa,” terangnya.

Tak hanya itu, dia menyampaikan kata-kata Dr. Felix Marti‐Ibanez seorang psikiater yang mengatakan bahwa tenaga medis merupakan manusia setengah dewa.

“Saat Felix Marti‐Ibanez mengatakan itu, seorang penderita kanker stadium 3 yang sudah tidak memiliki harapan, saat bertemu dokter, malah orang sakit tersebut tersenyum, matanya cerah dan memiliki harapan. Apa sebabnya, karena dokter dan petugas medis merupakan manusia setengah dewa yang membawa harapan,” ungkapnya.

Dia berpesan, bahwa hadirnya organisasi perawat di Kabupaten Sintang, dapat menjaga profesi perawat, menjaga profesionalisame, dan menjaga kode etik perawat yang ada. Itulah tugas organisasi PPNI. Jaga agar tugas kalian tetap menjadi tugas orang yang setengah dewa.

“Beraktivitaslah sesuai dengan profesi dan kode etik. Anda mesti pandai soal imunisasi, pandai dan paham jenis obat sirup yang mengandung Etilen Glikol, pandai soal rabies dan anda harus pandai semuanya. PPNI juga harus menjaga kesejahteraan anggota. Perjuangkan hak mereka yang belum dibayar, perjuangkan mereka untuk ikut menjadi tenaga P3K. PPNI menjadi akar organisasi profesi perawat,” pesannya.

Dia mengingatkan, perihal profesionalisme dan kode etik. “Bantu pemerintah dalam menurunkan stunting. PPNI juga bisa membantu para perawat yang menjadi tenaga honorer. Lakukan aksi nyata disaat daerah mengalami bencana seperti banjir. PPNI bisa mengkoordinasikan ini. Tingkatkan kemampuan dan kapasitas kalian, agar tenaga medis dan perawat khususnya tetap menjadi manusia setengah dewa,” pungkasnya.

Read Previous

Dishub Singkawang  Akan Pasang Pita Kejut

Read Next

TPID Tuai Pujian dalam Pengendalian Inflasi di Pontianak