Bupati Sintang, Jarot Winarno menghadiri acara deklarasi pilkada damai mengatakan, rakyat sudah sering pemilu, mulai dari pilkades serentak, pilbup, pilgub, pileg dan pilpres. “Sejauh ini kita di Sintang, aman dan baiklah” kata Jarot.
Sebab semua menyadari bahwa proses dan hasil pemilu ini sangat berdampak pada kehidupan bermasyarakat. “Untuk itulah kita patut peduli terhadap pemilu, sehingga dapat mengiringnya untuk berjalan dengan baik dan lancar,” katanya lagi.
Jarot berharap agar pilkada kali ini, yakni untuk memilih gubernur Kalimantan Barat dapat berjalan dengan baik dan benar.
“Saya menyambut baik deklarasi lawan politik uang dan politisasi sara untuk pilkada 2018 ini,” kata Jarot.
Ia mengatakan, substansi deklarasi ini menyentuh dua musuh besar pemilu selama ini. Yakni politik uang dan politisasi sara.
“Kita harus lawan, jangan beri ruang untuk praktik-praktik itu, “ ujar Jarot dengan tegas.
Deklarasi ini jadi bentuk komitmen semua. “Kita jadikan momentum untuk mengokohkan semangat dan motivasi untuk mengkonsolidasikan demokrasi kita,” katanya.
Fransiskus, Ketua Panitia Pengawas Pemilu Kabupaten Sintang menyampaikan, bahwa komitmen bersama ini menjadi kunci bagi semua pihak untuk secara bersama-sama menciptakan setiap tahapan pilkada 2018 yang bebas dari pengaruh politik transaksional. Termasuk menggunakan SARA dalam kampanye.
“Bawaslu memiliki komitmen dan tanggung jawab untuk memastikan integritas pilkada,” kata Fransiskus.
Caranya dengan mengajak semua pihak yang telibat untuk terlibat secara aktif.
“Melalui deklarasi ini, kita mau menyampaikan pesan bahwa penyelenggara pemilu sungguh-sungguh sepakat dan berkomitmen untuk mewujudkan demokrasi yang berkualitas,” tegas Fransiskus.