Sintang, Kalbar – Bupati Sintang, Jarot Winarno mengatakan, problem yang dihadapi di daerah saat ini, yaitu permasalahan tingkat produktivitas baik Pertanian dan Perkebunan Swadaya masih sangat rendah.
”Kalau dilihat dari target hasil produksi pertanian secara nasional yang rata-rata 6 ton perhektar, hasil produksi pertanian di Kabupaten Sintang masih kurang, yaitu hanya 2 hingga 3 ton perhektar setiap bulannya. Masih jauh dari target,” terang Jarot Winarno.
Sebagai upaya meningkatkan kualitas produktivitas pertanian, Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Sintang melaksanakan workshop produsen benih se-Kabupaten Sintang, Rabu.
Dikatakan Jarot, dengan hasil pertanian dan perkebunan yang masih kurang, sangat diperlukan pengkajian yang serius dari dinas terkait. “Cari apa penyebabnya, apakah disebabkan kualitas benih atau budidaya lahan. Termasuk tanaman yang kurang sesuai dengan kultur kondisi lahan yang ada di Sintang,” katanya.
Jarot berharap, workshop ini memberikan solusi sehingga benih yang beredar dan dijual hingga ke petani merupakan benih berkualitas dan bersertifikat. Namun dengan harga yang terjangkau oleh petani.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Sintang, Veronika Ancili menjelaskan, kegiatan workshop ini dihadiri para produsen benih, instansi pemerintah terkait, anggota KTNA serta menghadirkan narasumber dari Balai Perbenihan Tanaman Perkebunan (BPTP) Provinsi Kalimantan Barat dan Perwakilan Produsen Benih Perkebunan Kabupaten Sintang.