Sintang, Kalbar – Kasus IMS yang ditangani Puskesmas Tanjung Puri Sintang pada tahun 2022 ini cukup tinggi. Demikian diungkapkan Kepala Puskesmas Tanjung Puri, dr. Andar Jimmy Pintabar, Jumat (11/11). Dia memaparkan untuk HIV ada 5 kasus, sifilis 7 kasus, HbSAg 5 kasus, gonore 7 kasus, dan jamur 4 kasus.
Ia mengatakan, dalam upaya mencegah IMS, Puskesmas Tanjung Puri Sintang sudah melakukan penyuluhan ke beberapa sekolah, terutama SMA. Karena ternyata IMS ini sudah menyasar pelajar.
“Selain memberikan edukasi pada pelajar, kami juga melakukan pemeriksaan kesehatan terhadap pekerja tempat hiburan malam di Kota Sintang. Pihaknya juga mendatangi tempat hiburan di Lintas Melawi untuk melakukan pemeriksaan rutin.
“Jadi kita melakukan pendekatan terhadap pelaku usaha tempat hiburan. Bukan hanya di tempat itu saja tetapi juga menyasar ke warung remang-remang, contohnya di hutan wisata,” katanya.
Untuk warga yang terjaring IMS, kata Andar, Puskesmas Tanjung Puri langsung melakukan intervensi. Baik itu dengan melakukan pengobatan, pemeriksaan penunjang lebih lanjut dan merujuk ke RSUD Ade M Djoen Sintang.
“Untuk pelajar, karena kita sifatnya edukasi, ketika mereka punya problem kita buka konsultasi melalui poli PKPR. Yang konsultasi banyak. Sedangkan yang berobat tidak banyak,” ungkapnya.
Karena PMS ini ternyata sudah menyasar pada pelajar kita. Selain kita melakukan edukasi kepada pelajar kita juga melakukan pemeriksaan terhadap pusat hiburan malam. Dikatakan dia, pihaknya melakukan pengecekan rutin pada pelayan kafe remang – remang dan tempat hiburan. “Jadi kami melakukan pendekatan terhadap pelaku usaha hiburan malam. Kami juga melakukan pendekatan terhadap pelaku hiburan malam untuk dengan sadar melakukan pemeriksaan kesehatan yang berkaitan dengan PMS tadi,” katanya.
Dikatakan dia, pihaknya telah melakukan intervensi tindak lanjut terhadap pasien IMS dengan pengobatan dan merujuk ke RSUD.
