Sintang, Kalbar – Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat, Heri Jambri mengingatkan baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah agar tidak hanya membangun Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Sungai Kelik. Pemerintah dinilai oleh warkil rakyat ini berkewajiban membangun sumber daya manusia di kawasan perbatasan Indonesia – Malaysia, selain untuk membangun infrastruktur.
“Pembangunan PLBN di ketungau hulu sudah mendekati kenyataan. Namun saya meminta agar pemerintah juga memperhatikan infrastruktur dan SDM masyarakat di kawasan perbatasan,” kata Legislator Partai Hati Nurani Rakyat ini, Rabu (24/8).
Heri meminta selain pembangunan fisik PLBN, infrastruktur dan SDM masyarakat setempat juga harus diperhatikan. Yang paling penting, sumber daya manusia masyarakat perbatasan ditingkatkan supaya sejahtera
“Saya minta agar pembanguan fisik PLBN Sei Kelik yang akan menghabiskan banyak anggaran ini tetapi masyarakat yang ada di sana dibiarkan miskin,” jelas Heri.
Ketua Kelompok Informasi Masyarakat Perbatasan (KIMTAS), Ambresius Murjani juga berharap yang sama pada pemerintah. Menurutnya dengan berdirinya PLBN, otomatis segala yang berkenaan dengan kegawatdaruratan infrastruktur yang selama ini dirasakan oleh masyarakat di perbatasan perlahan akan teratasi.
“Nilai tambah tidak hanya dari sekadar infrastruktur, tapi juga dari sisi ekonomi. Jangan sampai masyarakat di sekitar PLBN hanya dijadikan penonton saja. Setidaknya memberikan peluang bagi masyarakat untuk bekerja di PLBN nya sesuai dengan keperluan dan standar yg diperlukan. Kita siap SDM untuk berkompetisi,” ujar Murjani.
Tokoh pemuda perbatasan, Andreas menyambut baik rencana pemerintah membangun PLBN di Sungai Kelik, Kecamatan Ketungau Hulu. Akan tetapi, pemerintah diminta memberikan kesempatan bagi anak daerah untuk tenaga kerjanya.
“Kita minta tenaga di situ jangan impor orang luar. Kalau anak kami belum mampu, sekolahkan. Kita daerah harus punya kesempatan yang sama dengan orang luar. Itu yang kami mau. Maunya border itu dimiliki dan punya anak cucu kita dan negara harus hadir dalam menempatkan tenaga kerja,” harap Andreas.