Sintang, Kalbar – Bupati Sintang, Jarot Winarno generasi muda mengelola sampah yang ada di lingkunganya. Ajakan ini disampaikan Jarot saat bertemu dengan sejumlah komunitas anak muda di Kabupaten Sintang saat memperingati hari pedui sampah nasional, Minggu.
Dikatakan Jarot, Kota Sintang yang memiliki jumlah penduduk sekitar 120 ribu jiwa setiap harinya menghasilkan sampah yang banyak sekali. “Jika satu orang menghasilkan sampah 0,8 kg sehari, maka bisa dibayangkan berapa sampah yang dihasilkan 120 ribu orang dalam sehari,†kata Jarot.
Sehingga menurut Jarot, tumbuhnya kesadaran anak muda untuk mengelola sampah akan mengurangi beban pemerintah. “Hari ini saya bergembira dengan apa yang mereka lakukan. Kita tidak usah melihat berapa besar sampah yang dikumpulkan. Mereka sudah peduli saja, sudah sangat bagus,†katanya.
Jarot meminta, kegiatan seperti ini harus diteruskan untuk mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan. Sebab sampah akan menjadi problem masa depan. Apalagi semakin tumbuhnya Kota Sintang, kalau generasinya sejak kecil tidak peduli sampah akan menjadi persoalan masa depan,†katanya.
Jarot meminta semua masyarakat Kota  Sintang melakukan hal yang sederhana ini, yakni jangan buat sampah sembarang, buanglah sampah di tempat penampungan sampah. Jangan membuang sampah yang bukan di tempatnya, sehingga Kota Sintang menjadi kotor.
Sementara Ketua Panitia Kegiatan Komunitas Mari Berbagi, Rahmawati mengatakan, kegiatan tersebut   bertujuan untuk mengedukasi, mengajak  dan mengajarkan peduli akan lingkungan. Kegiatan Hari Peduli Sampah Nasional di Kabupaten Sintang ini sudah dimulai sejak 19-25 Februari 2018.
“Tanggal 25 Februari adalah puncaknya dimana kita memungut sampah di Taman Bungur dan pesisir   Sungai Kapuas, serta pengumuman pemenang seni lukis/mural pada tempat sampah,†jelas Rahma.