Sintang, Kalbar – Bupati Sintang diwakili oleh Selimin Staf Ahli Bupati bidang Perekonomian Pembangunan dan Keuangan menutup Kegiatan Kick Off Meeting dan Pengumpulan Data Pengembangan Sistem Database Fitur Informasi Geospasial dan Terintegrasi dengan Web Geoportal Kabupaten Sintang di Aula Badan Perencanaan Pembangunan Kabupaten Sintang pada Senin (10/10).
Selimin Staf Ahli Bupati bidang Perekonomian Pembangunan dan Keuangan memberikan apresiasi atas segala upaya baik jajaran Pemkab Sintang maupun NGO yang menjadi mitra Pemkab Sintang dalam menyiapkan sistem satu data di Kabupaten Sintang.
“Soal data memang menjadi masalah kita selama ini. Kabupaten Sintang memiliki infrastruktur yang belum memadai dalam upaya persiapan sistem satu data ini seperti yang disampaikan Bapak Bupati Sintang. Hambatan lainnya adalah jarak, banyak desa yang belum terkoneksi dengan internet dan akses yang sulit menuju pusat pemerintahan ke depan hambatan-hambatan ini harus kita atasi,” terangnya.
Ia memberikan ucapan terima kasih kepada semua pihak atas diskusinya hari ini. Narasumber dari Universitas Tanjungpura Pontianak juga terima kasih bimbingan dan pencerahanya kepada OPD Pemkab Sintang dan organisasi mitra. Pertemuan awal ini, menjadi langkah yang baik untuk pertemuan berikutnya sehingga awal tahun 2023 nanti, kita bisa melaksanakan launching sistem satu data Kabupaten Sintang.
“Saya juga mengingatkan, tugas masing-masing pihak untuk menyiapkan sistem satu data ini untuk langsung bekerja. Dan persiapan dilakukan terus menerus. Waktu kita cukup singkat untuk sampai pada awal 2023 nanti rencana launching sistem satu data ini,” pesan dia.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Sintang Kurniawan menjelaskan bahwa menara Base Transceiver Station yang sedang dibangun oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia merupakan salah satu aspek dari transformasi digital di Indonesia dan Kabupaten Sintang khususnya.
“BTS yang sudah terbangun sejak 2016 sampai 2019 itu sebanyak 45 BTS. Tahun 2021 dibangun 33 BTS. Dan tahun 2022 sudah dan sedang dibangun sebanyak 110 menata BTS. Sehingga sampai akhir 2022 ini, sebanyak 188 menara BTS di Kabupaten Sintang. kalau 1 BTS ada di 1 desa, maka jumlah itu baru 40 persen dari jumlah desa yang ada. Desa di Kabupaten Sintang kana da 391 desa,” terangnya.
“Ditambah lagi tower swasta yang disediakan oleh 5 perusahaan provider sebanyak 130 tower. Kalau target Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia akan diupayakan 2024 merdeka sinyal, sepertinya masih sulit tercapai. Pembangunan BTS ini akan memudahkan kita dalam mendapatkan pelayanan internet,” pungkasnya.