Sintang, Kalbar – Pembangunan SMKN 1 Ambalau yang lokasinya tidak sesuai dengan harapan masyarakat setempat, juga disayangkan oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sintang, Yustinus.
Unit Sekolah Baru (USB) SMKN 1 Ambalau yang dibangun ini lokasinya dihimpit oleh makam yang berada di kanan kirinya. Selain itu, akses menuju USB tersebut sangat berbahaya karena harus melewat arum jeram Sungai Melawi serta jauh dari pemukiman.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sintang, Yustinus J sangat menyayangkan hal ini. “Ketika membangun sarana pendidikan, kita harus melihat kondisi lokasinya terlebih dahulu, apakah lokasi itu strategis atau tidak. Apakah lokasi untuk sekolah ini tepat atau tidak, apakah sesuai keinginan masyarakat atau tidak, sehingga banyak hal yang harus diperhatikan,” katanya, Kamis (4/10).
Karena itu, USB SMKN 1 Ambalau yang baru dibangun ini memang tidak sesuai usulan dan keinginan masyarakat. “Kita pun ikut menyayangkan. Namun demikian karena ini sudah terbangun mau tidak mau bagaimanapun harus didukung.
Yustinus berharap sekolah yang dibangun dengan dana milaran Rupiah ini harus berfungsi dan bisa menampung anak-anak. Akses, keselamatan, keamanan itu harus diperhatikan.
Sedianya, kata dia, membangun ini kan harus sesuai keinginan masyarakat, tempat yang disiapkan masyarakat. “Kita menyayangkan karena dari usulan awal memang titik kordinat nya tidak di Dusun Sungai Ombak melainkan di Dusun Kemangai II. Ke depan saya berharap kepada Pemprov Kalbar ketika membangun dapat berkoordinasi dengan masyarakat setempat. “Kami sebagai Dinas Pendidikan dan Kebudayaan di kabupaten lebih tahu lokasi yang berpotensi sekolah itu akan berkembang,” kata Yustinus.