Melawi, Kalbar – Bupati Melawi, H. Dadi Sunarya Usfa Yursa membuka secara resmi kegiatan lokakarya 7 pendidikan guru penggerak Angkatan 4 di SMP Negeri 1 Nanga Pinoh.
Bupati Dadi mengungkapkan, pembangunan pendidikan adalah salah satu prioritas utama pembangunan nasional dan prioritas pembangunan Kabupaten Melawi.
“Pemkab Melawi telah melakukan berbagai upaya untuk memajukan pembangunan di bidang pendidikan melalui program dan kebijakan yang telah dibuat seperti peningkatan kapasitas guru dan tenaga kependidikan, serta meningkatkan kualitas sarana dan prasarana pendidikan di Kabupaten Melawi,” ungkapnya, Senin (17/10).
Bupati mengapresiasi pelaksanaan kegiatan lokakarya 7 pendidikan guru penggerak Angkatan 4 di Kabupaten Melawi. Menurutnya, program guru penggerak ini merupakan salah satu program unggulan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
“Peran guru penggerak untuk mentransformasi budaya sekolah kepada pembelajaran yang berfokus kepada siswa. Dalam program ini, pekerjaan sebagai pendidik tidak hanya sekedar membahas kurikulum dan mendidik saja, melainkan diharapkan melahirkan masa depan dan membangun peradaban,” ujarnya.
Dia juga berpesan, kepada seluruh pendidik agar menjadi teladan, pembangkit semangat, memberdayakan peserta didik untuk menjadi orang-orang yang mandiri dan merdeka.
Selain itu, ia mengajak, seluruh pihak dan pemangku kepentingan untuk lebih serius lagi dalam bekerjasama mengelola potensi yang ada dalam rangka meningkatkan kualitas dan mutu pembangunan pendidikan seperti melalui program guru penggerak ini.
“Saya ucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah berjuang mencurahkan segala perhatiannya untuk pembangunan di bidang pendidikan selama ini,” ucapnya.
Sementara itu, Perwakilan Balai Guru Penggerak Provinsi Kalimantan Barat, Sunarti mengatakan program pendidikan guru penggerak merupakan program prioritas yang diselenggarakan Kemendikbud dan Ristek untuk meningkatkan kompetensi guru, dimana seleksi dilakukan secara ketat oleh pusat.
“Program ini dilaksanakan selama 9 bulan dan dilakukan secara blended learning, baik daring maupun luring. Di Indonesia sendiri telah meluluskan guru penggerak Angkatan 1, 2, dan 3, masing-masing 2000 guru penggerak. Dan khusus di Kalimantan Barat berjumlah 236 guru penggerak,” terangnya.
Dia mengungkapkan, untuk penggerak Angkatan 4 ini merupakan angkatan yang pertama dan menjadi Kabupaten dengan peserta calon guru penggerak terbanyak se-Kalimantan Barat.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Melawi, Yusseno, S.Pd.,MM menyampaikan, jumlah peserta calon guru penggerak Angkatan 4 Kabupaten Melawi berjumlah 60 orang dan pengajar praktik berjumlah 8 orang.
“Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Melawi memberikan apresiasi yang luar biasa kepada para calon guru penggerak, yang telah menunjukkan eksistensinya sebagai guru yang siap membawa perubahan dalam dunia pendidikan serta selalu aktif mengikuti program Kementerian Pendidikan,” pungkasnya.
Turut dihadiri, Balai Guru Penggerak Provinsi Kalimantan Barat, Kepala OPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Melawi, Pengawas dan Kepala Sekolah, serta calon guru penggerak.