• Kamis, 10 Oktober 2024. Jam: 07:39

Pemkab Beberkan Stok Sembako Aman Hingga 3 Bulan

Sintang, Kalbar – Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kabupaten Sintang, Arbudin menjelaskan,  belum ada pengaruh yang signifikan sebagai dampak kenaikan harga BBM terhadap kenaikan harga sembako di Kabupaten Sintang.

“Data kami menujukan, harga sembako relatif stabil. Ada kenaikan  tetapi masih pada batas kewajaran. Naiknya hanya 200 sampai 800 rupiah saja. Karena penyesuaian biaya transportasi. Kami mengumpulkan data untuk 15 jenis kebutuhan masyarakat, hasilnya tidak mengalami kenaikan harga dan stabil,” ujarnya, Kamis (15/9).

“Untuk stok sembako di agen, sub agen dan bulog, aman hingga 3 bulan ke depan. Untuk tempe dan tahu sebagai penyebab inflasi di Kabupaten Sintang, memang bahan bakunya dari luar, tetapi harga kedelai masih stabil. Bawang Bombay yang naik per hari ini,” imbuhnya.

Kadis Kominfo, Kurniawan menyampaikan, bahwa kalau inflasi meningkat tentu akan melemahkan daya beli masyarakat sehingga sangat mungkin menyebabkan angka kemiskinan akan meningkat.

“Saat daya beli masyarakat menurun, akan sangat berpotensi menyebabkan angka kemiskinan naik. Di Kabupaten Sintang, sudah ditetapkan bahwa garis kemiskinan adalah bagi masyarakat yang memiliki penghasilan per orang per bulan sebesar 550 ribu. Saat ini jumlah masyarakat Kabupaten Sintang yang miskin adalah 9 persen dari total jumlah penduduk. Artinya sekitar 40 ribu orang,” terangnya.

Dia mengatakan untuk data kemiskinan sebagai dampak kenaikan BBM, masih belum dihitung. Karena, penghitungan angka kemiskinan tidak bisa cepat.

“Untuk masyarakat bisa mendownload aplikasi SIBEJI di Playstore yang kami kelola. Karena OPD teknis langsung yang menginput perkembangan harga di Kabupaten Sintang,” ungkapnya.

Koordinator Fungsi Integrasi Pengolahan dan Diseminasi Statistik Badan Pusat Statistik kabupaten Sintang, Momon Herwanto menjelaskan, ada tiga jenis inflasi yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik Kabupaten Sintang yakni data inflasi bulanan, inflasi tahun berjalan dan inflasi tahunan.

“Inflasi bulanan, untuk Agustus 2022 malah sintang mengalami deflasi, lalu inflasi tahun berjalan, sintang mengalami inflasi sebesar 4,52 persen dan inflasi tahunan ini yang disampaikan Presiden RI kemarin yakni sebesar 7,39 persen. Soal tempe  dan tahu sebagai penyebab inflasi memang terjadi kenaikan harga yang signifikan dari kedua komoditas, kemungkinan terjadi kenaikan bahan baku,” jelas dia.

Read Previous

TP PKK Sambas Lakukan MoU dengan BNN Singkawang

Read Next

Bupati Sanggau Launching D – Ipad