Landak, Kalbar – Pj. Bupati Landak Samuel menyampaikan bahwa sektor pertanian merupakan salah satu sektor yang berperan dalam membangun perekonomian daerah, sehingga perlu terus diupayakan pengembangannya telah berperan sebagai penyedia pangan dan ketahanan pangan daerah, penyedia lapangan kerja, dan sumber pendapatan masyarakat demi menuju peningkatan kesejahteraan masyarakat.
“Sejak Januari 2023 harga beras nasional mengalami kenaikan termasuk di Kabupaten Landak, hal ini dikarenakan rendahnya jumlah produksi sejak November 2022 sedangkan permintaan tinggi. Menurut data Angka Sementara (ASEM) yang dikeluarkan oleh BPS, luas panen padi kita untuk tahun 2022 adalah 30.560 Ha, naik sebesar 16,06% dari tahun sebelumnya, dimana pada tahun 2021 luas panen kita adalah 26.331 Ha. Sedangkan jumlah produksi kita mencapai 104.255 ton GKG, sedikit menurun dari tahun sebelumnya,” ujarnya hadiri kegiatan Panen Raya Padi Sekaligus Penyerahan Alsintan berupa Hand Traktor secara simbolis kepada Poktan dan Penyerahan Santunan Jaminan Kematian kepada Para Petani Kabupaten Landak, di Desa Agak, Kecamatan Sebangki, Kabupaten Landak, Rabu (8/3).
Menurutnya, Banyak faktor yang mempengaruhi naik turunnya produksi tersebut, diantaranya masalah kesuburan tanah, pemakaian pupuk, benih, cara bercocok tanam, organisme pengganggu tanaman dan sebagainya yang ditambah lagi dengan kenaikan harga BBM yg berdampak pada berbagai sektor
“Faktor iklim yang tidak bisa dikendalikan juga merupakan tantangan bagi para petani, dan ini menjadi tantangan yang serius terhadap kemandirian dan ketahanan pangan nasional, termasuk implementasi program peningkatan beras nasional melalui upaya peningkatan produktivitas dan perluasan areal tanam,” tuturnya.
Dia mengatakan bahwa saat ini petani harus memperoleh jaminan sosial, yaitu melalui program BPJS Ketenagakerjaan. Dengan adanya program tersebut para petani memiliki hak yang sama dengan karyawan perusahaan maupun PNS untuk mendapat pelayanan atau asuransi ketenagakerjaan.
“Oleh karena itu saya mendorong para petani untuk menjadi peserta aktif pada program jaminan sosial ketenagakerjaan untuk mendapatan perlindungan dari risiko kecelakaan kerja dan kematian,” katanya.
Dia juga meminta kepada seluruh stakeholder termasuk pemerintah dan komponen masyarakat untuk senantiasa mendukung agar produksi bahan pangan tetap stabil atau lebih baik lagi jika bisa meningkat.
“Minimal kebutuhan untuk kita sendiri sudah tercukupi dan tidak mendatangkan dari luar daerah. Saat ini masing masing daerah berusaha untuk memprioritaskan daerahnya terlebih dahulu. jika ada lebihnya baru dikirim ke daerah lain,” jelasnya.
Tidak lupa, dia menghimbau kepada seluruh penyuluh pertanian agar terus meningkatkan pembinaan dan bimbingan kepada para petani sehingga dapat terbantu dalam peningkatan produksi dimasa mendatang.
“Saya juga menghimbau kepada seluruh petani agar terus mengolah lahan tidur untuk ditanami berbagai kebutuhan pangan seperti ubi-ubian, kacang, jagung dan yang lainnya, sehingga kebutuhan pangan kita tetap terjaga,” pungkasnya.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Staf Ahli Bupati Bidang Pembangunan Ekonomi dan Keuangan, Kepala Bappeda Kabupaten Landak, Kepala DPPKP Kabupaten Landak, Kepala Diskumindag Kabupaten Landak, Kepala BPS Kabupaten Landak, Kepala BPJS Ketenagakerjaan Cabang Pontianak, Forkopimcam Sebangki, Kepala Desa Agak beserta jajaran, para petani serta tamu undangan lainnya.