Sintang, Kalbar – Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Sintang, Bennie Enos mengatakan, Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Sintang memiliki beberapa program kesehatan masyarakat. Salah satunya adalah Program Posyandu Terpadu, Jumat (4/11).
Dia mengungkapkan, pengembangan posyandu terpadu yaitu posyandu komprehensif. Dalam posyandu tersebut, akan dilakukan pemeriksaan kesehatan mulai dari bayi, balita, anak prasekolah, remaja sampai ke wanita usia subur dan lansia. “Kami juga memiliki kegiatan yang fokus pada pengaaktifan posyandu,” katanya.
Bennie mengatakan, saat ini dari jumlah posyandu yang ada di Kabupaten Sintang, hanya setengahnya yang belum masuk kategori posyandu aktif. Sehingga, Dinkes Sintang sedang menggencarkan pengaktifan posyandu – posyandu yang kurang aktif tersebut.
Masih kata Bennie, untuk pengaktifan posyandu, pihaknya melakukan berbagai pelatihan peningkatan kapasitas, melalui orientasi komunikasi antar pribadi kepada tenaga kesehatan dan kader posyandu. Terutama di desa – desa lokus stunting.
“Jadi kami langsung turun ke desa lokus stuntingnya, untuk melakukan pembinaan dan orientasi,” kata dia.
Dijelaskan dia, pelayanan Terpadu Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat (UKBM) yang dilaksanakan oleh, dari dan bersama masyarakat untuk memberdayakan dan memberikan kemudahan kepada masyarakat guna memperoleh pelayanan kesehatan bagi ibu, bayi, dan anak balita.
Kegiatan posyandu mencakup: KIA, KB, Imunisasi, Gizi, penanggulangan diare. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui masalah-masalah yang mempengaruhi pelaksanaan program posyandu dan upaya meningkatkan pelayanan program posyandu.
Dikatakannya, Posyandu memiliki fungsi persuasi bagi masyarakat agar menerapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Kegiatan Posyandu dan kesukarelaan para kader dapat mempertahankan nilai-nilai sosial yang positif di tengah masyarakat untuk mendeteksi balita gizi buruk.
Tujuan posyandu antara lain: Menurunkan angka kematian bayi (AKB), angka kematian ibu (ibu hamil), melahirkan dan nifas. Membudayakan NKBS. Meningkatkan peran serta masyarakat untuk mengembangkan kegiatan kesehatan dan KB serta kegiatan lainnya yang menunjang untuk tercapainya masyarakat sehat sejahtera. Saat ini, sudah ada 468 posyandu di Kabupaten Sintang.
“Tapi yang aktif itu hanya 168, aktif itu yang mandiri dan purnama yang lainnya masih dapat lampu merah dan lampu kuning yakni pratama dan madya,” katanya.