Ribuan Rumah di Ketapang Terendam Banjir.
Ketapang (Rakyat Borneo) – Banjir di Kecamatan Jelai Hulu Kabupaten Ketapang memaksa ribuan masyarakat setempat harus mengungsi, Minggu (12/7) karena ketinggian air terus naik.
“Air semakin tinggi. Masyarakat kami paksa mengungsi ke tempat lebih aman,†kata Camat Jelai Hulu, Markus.
Ia mengatakan, di Kecamatan Jelai Hulu, sebanyak 12 desa terendam banjir. Sedikitnya 1.302 rumah di 12 desa tersebut terendam sehingga masyarakatnya terpaksa mengungsi.
“Warga yang rumahnya bertingkat, masih bertahan. Tapi yang tidak bertingkat kebanyakan mengungsi ke rumah sanak keluarga mereka,†tuturnya.
Markus mengungkapkan, desa yang terendam banjir diantaranya Periangan, Penyarang, Asam Jelai, Deranuk, Biku Sarana, Pangkalan Suka, Kusuma Jaya, Riam Danau Kanan, Tebing Berseri, Pasir Mayang, Kusik Batu Lapu dan Desa Semantun. Daerah tersebut rata-rata berada di bantaran Sungai Jelai dan dataran rendah.
“Daerah yang paling parah terdampak banjir adalah Desa Riam Danau Kanan. Sebanyak 300 rumah terendam. Sementara di Desa Kusuma Jaya, sebanyak 215 rumah yang terendam. Desa Periangan 213 rumah dan di Desa Asam Jelai ada 210 rumah yang terendam banjir,†bebernya.
Jumlah ini, katanya, bisa akan terus bertambah karena Ketapang masih diguyur hujan.
Markus mengatakan, pihaknya masih terus melakukan pendataan terhadap korban banjir. Bantuan untuk korban banjir mulai disalurkan.
Dikatakan dia, banjir di Jelai Hulu tahun ini sangat parah. Banjir merendam permukiman warga dan fasilitas umum. Banjir juga memutus akses jalan, sehingga aktivitas lumpuh total. Penyaluran bantuan juga agak tersendat karena akses menuju daerah terdampak banjir sulit dijangkau. (tim/RB)