Sintang, Kalbar – Pelaksana Harian Sekretaris Daerah Kabupaten Sintang, Yustinus, membuka Workshop dengan tema Pendampingan Pusat Informasi dan Konseling teruntuk Pengelola Pusat Informasi dan Konseling Remaja di Kabupaten Sintang, kamis, (27/1) di Aula Dinas Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak Kabupaten Sintang.
Kegiatan tersebut dihadiri Maryadi, Kepala Dinas Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak Kabupaten Sintang, Kepala BNN Sintang, Wahana Visi Indonesia dan para fasilitator tingkat kabupaten dan peserta workshop.
Yustinus mengatakan, remaja dalam konteks program pembangunan keluarga, kependudukan dan keluarga berencana (bangga kencana) yang dilihat dari tiga aspek. Pertama, sebagai calon penduduk usia produktif, calon aktor pembangunan yang harus berkualitas. Kedua, sebagai calon pasangan yang akan membangun keluarga berkualitas. Ketiga, sebagai calon orangtua yang akan melahirkan sdm yang juga harus berkualitas.
“Pemerintah ingin memastikan remaja-remaja di Indonesia mampu menyiapkan diri agar memiliki perencanaan dalam mempersiapkan dan melewati lima transisi kehidupan remaja, yaitu: mempraktikan hidup sehat, melanjutkan pendidikan, memulai mencari dan menciptakan pekerjaan. Sehingga menjadi anggota masyarakat yang baik dan memulai kehidupan keluarga,” ujarnya.
Ia juga menambahkan, bahwa pendekatan yang digunakan dalam menyasar remaja dilakukan dengan pemberdayaan teman sebaya (peer group). “Sebagai pendidik dan konselor sebaya dapat dilakukan di pusat informasi dan konseling remaja serta penguatan peran keluarga. Dalam pengasuhan dan pendampingan tumbuh kembang remaja melalui peran kader di kelompok bina keluarga remaja,” tambah Yustinus.
Yustinus juga mengatakan, pemerintah saat ini giat-giat nya melakukan upaya menurunkan pravelensi stunting, di mana Kalbar termasuk 10 provinsi yang menjadi atensi khusus dalam permasalahan stunting di Indonesia. “Khusus Kabupaten Sintang kita telah berhasil menekan angka stunting dari 44 ,1 % pada tahun 2017 hingga 28,59 % tahun 2021. Maka, semua OPD yang telah mengambil peran besar akan sesuai dengan tupoksi masing-masing,” katanya.
Selanjutnya, PIK remaja merupakan wadah kegiatan yang dikelola dari, oleh dan untuk remaja guna memberikan akses informasi, Pendidikan dan konseling tentang perencanaan kehidupan berkeluarga bagi remaja. Sedangkan bina keluarga remaja adalah wadah kegiatan yang beranggotakan keluarga yang mempunyai remaja, untuk memberikan bekal pengetahuan dan keterampilan dalam pengasuhan serta pembinaan remaja agar dapat memahami remaja, permasalahan remaja dan dapat melakukan komunikasi efektif dengan remaja.
Sementara, upaya menurunkan angka stunting di Kabupaten Sintang adalah sebuah keniscayaan, apalagi melalui dinas KBP3A Kabupaten Sintang sejak dipercayakan nya kepala BKKBN pusat sebagai badan yang di bertanggung jawab dan sebagai ketua pelaksana percepatan penurunan di Indonesia.
Yustinus menyampaikan, ucapan terima kasih kepada para peserta workshop dan berharap para peserta dapat menyerap ilmu yang akan disampaikan.“Atas nama Pemerintah Kabupaten Sintang, kami mengucapkan terima kasih kepada para peserta dan selamat mengikuti kegiatan workshop semoga saudara-saudara, dapat menyerap semua ilmu yang disampaikan oleh para fasilitator,” harapnya.