Sintang, Kalbar – Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat masih kekurangan tenaga guru agama. Kondisi ini harus cepat diatasi agar proses pembelajaran pelajaran agama di sekolah berjalan lancar.
“Kami masih banyak kekurangan guru. Terutama guru agama Islam. Ini bisa menjadi peluang bagi lulusan kampus Islam seperti Sekolah Tinggi Agama Islam Maarif (STAIMA) Sintang,” kata Lindra Azmar, Jumat (14/10).
Lindra menyebut, untuk guru tingkat Sekolah Dasar (SD) saja, kebutuhan guru 2.963. Kondisi sekarang yang tersedia sebanyak 1.341. Artinya masih kurang guru sebanyak 1.622.
“Kemudian, khusus untuk guru agama Islam yang dibutuhkan sebanyak 472. Keadaan sekarang yang tersedia 150. Masih kekurangan 322 guru agama islam,” ungkap Lindra.
Kemudian guru agama Katolik, kebutuhannya 540 orang. Guru yang tersedia sekarang 101. Kekuranganya 339 guru. Sedangkan untuk guru Pendidikan Agam Kristen kebutuhannya 525. Guru yang tersedia 99 orang. Artinya masih kurang 426. “Ini menandakan bahwa tantangan kita untuk memenuhi kebutuhan guru perlu lebih optimal lagi ke depannya,” ucap Lindra.
Kepada lulusan kampus pendidikan, Lindra kemudian menanyakan apakah siap mengajar di kampung? Jika siap, silakan mengajukan lamaran ke kepala sekolah yang dituju setelah lulus kuliah.
“Mudah-mudahan nanti dana Bantuan Oprasional Sekolah (BOS) cukup untuk membayar honornya. Nanti, saya SK-kan sebagai Kepala Dinas Pendidikan, dua tahun berturut-turut, insya Allah bisa mendapatkan Nomor Unik Pendidik dan Tenaga Kependidikan atau NUTPK,” kata Lindra.
Kalau mengajukan ke pemerintah daerah, kata dia, anggarannya masih terbatas. Semuanya tergantung kuota penerimaan yang ditetapkan pemerintah.
Lindra mengungkapkan bahwa dua tahun terakhir Bupati Sintang Jarot Winarno membantu Guru Tidak Tetap (GTT) yang selama ini dibayar menggunakan BOS dengan honor variatif mulai dari Rp 300 ribu sampai Rp 1 juta rupiah, dibantu insentif Rp 100 ribu.
