Ketapang, Kalbar – Usai berkunjung ke SMAN 1 Tumbang Titi, Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Barat dr. Harisson, M.Kes., didampingi Ketua Tim penggerak PKK Provinsi Kalbar Ny. Windy Prihastari Harisson, S.STP., M.Si., melanjutkan kunjungan kerjanya dengan meninjau Puskesmas Tumbang Titi di Jalan Azilin Desa Tumbang Titi Kec. Tumbang Titi Kabupaten Ketapang, Rabu (25/10).
Sama halnya ketika berkunjung ke SMAN 1 Tumbang Titi, Pj Gubernur Kalbar disambut dengan meriah oleh seluruh petugas kesehatan di Puskesmas rawat inap tertua di Kecamatan Tumbang Titi tersebut.
Dalam kunjungan singkatnya tersebut, Pj Gubernur Harisson mengajak kepada seluruh petugas kesehatan untuk tetap bersemangat dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya
“Bapak ibu sekalian, saya dulunya berasal dari puskesmas, jadi keluhan dan kesusahan yang ada di puskesmas saya paham. Namun, meskipun kesulitan yang ada saya harapkan bapak ibu sekalian tetap konsisten untuk memberikan pelayanan yang optimal,” pinta Pj Gubernur Harisson.
Sebagai orang nomor satu di Kalbar tersebut juga meminta kepada seluruh tenaga kesehatan yang ada di puskesmas untuk memperhatikan stunting.
Sebagaimana kita ketahui stunting di Kalbar ini cukup tinggi. Dan sebagai petugas kesehatan dirinya meminta kepada tenaga kesehatan untuk memahami dan juga memberikan pemahaman kepada ibu-ibu bagaimana cara pencegahan stunting sejak dini.
“Saya berharap kepada seluruh petugas kesehatan untuk lebih aktif dalam memberikan pemahaman terhadap stunting dan cara mencegahnya. Tak perlu lagi rapat-rapat tapi kita harus bersama – sama satu gerakan berkesinambungan karena tidak bisa kita kerjakan sendiri untuk mengkampanyekan makanan yang bergizi,” ujar Harisson.
Harisson menyampaikan bahwa langkah untuk mencegah stunting yang pengaruhnya besar adalah peningkatan pengetahuan dan pemahaman ibu-ibu agar memberikan asupan gizi yang cukup bagi anak-anaknya.
“Jadi pemahaman tentang pentingnya gizi bagi pertumbuhan otak anak ini tentang bagaimana pemahamannya untuk gizi yang baik untuk anaknya itu sebenarnya jauh lebih penting. Kalau kita tingkatkan mempunyai daya ungkit yang paling besar dibanding pemberdayaan ekonomi, jadi memang kesimpulannya itu adalah pengetahuan ibu – ibu tentang pola asuh, pentingnya gizi dengan bagaimana pemberian asupan gizi kepada anak dan itulah tugas kita semua,” paparnya.(adpim) Oleh: (Nizar Prima Ramadan, S.STP)
