Kubu Raya, Kalbar – Perwakilan mahasiswa KKL IAIN Pontianak Teluk Gelam mengunjungi rumah Tahfidz yang sedang dirintis oleh salah satu tokoh agama Desa Teluk Gelam, Syafei. Rumah Tahfidz ini terletak di ujung Desa Teluk Gelam bagian Hilir, Selasa (2/8).
Mahasiswa datang menyambangi rumah tersebut di malam hari pukul 19.00. Rumah Tahfidz dengan bangunan sederhana tersebut sangat menarik perhatian mahasiswa-mahasiswa KKL yang hadir berkunjung. Suasananya cukup dingin dengan lingkungan yang rimbun. Air yang digunakan untuk berwudu terasa begitu menyegarkan, yang disangka bahwa air itu merupakan air hujan. Namun ternyata diketahui bahwa air tersebut pun juga bersumber dari sungai yang berada di Desa Teluk Gelam.
Datang diwaktu menjelang shalat isya, mahasiswa dikagetkan dengan dentuman bedug tradisional yang terbuat dari kayu. Suara dentuman bedug ini sangat unik dan pastinya sudah jarang bahkan hampir tidak pernah jumpai.
Menurut penuturan Syafei, bedug tersebut dibuat nya sendiri. Ia juga yang mencari dan menemukan kayunya. Kayu tersebut bernama Leban Buas Buas yang dapat dijumpai di Desa Teluk Gelam.
“inilah yang dapat saya berikan untuk mempertahankan budaya keislaman yang sudah ada di kampung ini. Jika tidak ada rumah tahfidz, selawatan, dan sebagainya, maka desa ini tinggal nama saja. Saya pun selalu ingin merasakan hidup seperti di suasana lingkungan pondok. Maka dari itu saya mendirikan pondok tahfidz ini berdekatan dan berdampingan dengan rumah saya,” ucap dia.