• Tuesday, 10 December 2024. Jam: 07:10

Melkianus Beberkan 10 Langkah Tekan Laju Inflasi

Sintang, Kalbar – Pemerintah Kabupaten Sintang merespon pernyataan Presiden Republik Indonesia Ir. H. Joko Widodo yang menyebutkan bahwa angka inflasi di Kabupaten Sintang mencapai 7,39 persen dan masuk 10 besar daerah dengan angka inflasi secara nasional.

 Dengan pernyataan tersebut, Pemkab Sintang melangsungkan rapat membahas langkah yang akan diambil oleh jajaran Pemkab Sintang untuk menekan dan mengendalikan inflasi.  Hasil rapat tersebut, disampaikan Wakil Bupati Sintang Melkianus, S. Sos dalam jumpa pers yang dilaksanakan di Command Center Kantor Bupati Sintang pada Kamis, (15/9).

Wakil Bupati Sintang, Melkianus menjelaskan, beberapa data bahwa Kabupaten Sintang di Agustus 2022 malah mengalami deflasi sebesar 0,96 persen, Desember 2021 hingga Agustus 2022 mengalami inflasi sebesar 4, 52 persen dan angka yang menyebutkan inflasi sebesar 7,39 persen itu merupakan perbandingan angka inflasi pada Agustus 2021 sampai Agustus 2022. Kemudian, ada lima komoditi penyebab inflasi sebesar 4,53 persen di Agustus 2022 adalah bahan bakar rumah tangga, tempe, angkutan udara, minyak goreng dan tahu mentah.

“Ada 10 langkah yang akan kami lakukan untuk menekan laju inflasi yakni mengendalikan harga, menjaga stok komoditas, menjaga daya beli masyarakat dan membantu UMKM, melakukan operasi pasar sembako, mempercepat belanja modal APBD 2022, optimalisasi bantuan sosial pasca kenaikan harga BBM, perbaikan jalan jalur distribusi sentra penghasil cabe dan sayur, secara rutin melakukan sidak harga ke pasar, mencegah dan mengawasi penimbunan komoditas  masyarakat dan memperkuat sinergi antar stakeholder yang ada,” ujarnya.

Dia menjelaskan, bahwa untuk stok sembako di Kabupaten Sintang akan aman hingga 3 bulan ke depan. “Kami sudah kirim surat ke OPD agar segera melaksanakan proyek-proyek supaya jumlah uang yang beredar di masyarakat semakin banyak. Sintang ini ada banyak sentra penghasil cabe, namun jalannya rusak sehingga harga cabe di kota ini menjadi tinggi dan cabe salah satu komoditas yang menentukan inflasi. Kami berharap tidak ada yang menimbun sembako disaat seperti ini,” ungkap dia.

Pada Jumpa Pers tersebut, dihadiri oleh Wakil Bupati Sintang, Kadis Perindagkop dan UKM Arbudin, Kadis Kominfo Kurniawan, Kadis Sosal Setina, Kadis Ketahanan Pangan dan Perikanan Veronika Ancili, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Yustinus J dan Koordinator Fungsi Integrasi Pengolahan dan Diseminasi Statistik Badan Pusat Statistik kabupaten Sintang Momon Herwanto.

Read Previous

Dewan Imbau Warga Waspada DBD

Read Next

Sosialisasi dan Bimtek Probity Audit Dibuka