• Minggu, 8 September 2024. Jam: 22:49

Puskesmas Jelimpau Temukan Calon Pasutri Alami IMS

Sintang, Kalbar – Kasus Infeksi Menular Seksual (IMS) di wilayah kerja Puskesmas Jelimpau meningkat. “Jumlahnya mencapai 20 an kasus,” kata Kepala Unit Pelayanan Teknis Daerah (UPTD) Puskesmas Jelimpau, Ahmad Mudasir, pada media ini, Rabu (9/11). Dikatakan dia, kasus IMS ini, rata – rata dialami oleh pelajar SMP dan SMA. “Bahkan beberapa waktu lalu, ada calon pasutri dideteksi IMS,” katanya.

Calon pasutri diketahui mengalami IMS, setelah mereka memeriksakan diri ke puskesmas karena sekarang ini, syarat menikah harus memeriksakan kesehatan calon pasutri. “Calon pasutri perempuan yang kena IMS,” ungkapnya.

Masih kata Mudasir, kemungkinan besar penyebab para pelajar mengalami IMS karena perilaku seks bebas. Setelah mereka mengalami gejala IMS, para pelajar ini memeriksakan diri ke Puskesmas Jelimpau. “Kemudian kami lakukan pengobatan hingga sembuh,” katanya.

Dikatakan dia, pihaknya juga melakukan edukasi ke sekolah-sekolah untuk pencegahan meningkatnya kasus IMS di kalangan pelajar ini. “Penyuluhan kami terjadwal, kegiatan penjaringan juga terjadwal rutin tiap tahun,” ungkapnya.

Dijelaskan dia, penyakit menular seksual atau biasa dikenal dengan infeksi menular seksual merupakan infeksi yang ditularkan melalui kontak seksual, baik seks vaginal, oral maupun anal. Penyebarannya pun bisa melalui darah, sperma, atau cairan tubuh lainnya.

Selain itu, pemakaian jarum suntik secara berulang atau bergantian di antara beberapa orang juga bisa menularkan infeksi ini. “Tapi memang perilaku seks bebas yang tidak aman merupakan faktor utama penyakit kelamin,” ungkapnya.

Dia menyebutkan sebagian gejala penyakit menular seksual mungkin tidak diketahui. Meski begitu, terdapat beberapa gejala yang perlu diwaspadai, di antaranya: mengalami perubahan pada urine, rasa nyeri selama berhubungan seks, kutil atau memar, sakit panggul atau perut bagian bawah, vagina terasa panas atau gatal, keputihan abnormal atau perdarahan vaginal, keluar cairan dari penis dan buang air kecil terasa menyakitkan atau panas.

Read Previous

Kota Pontianak Jadi Tuan Rumah Pertemun BIMP – EAGA 2022

Read Next

Pokja Bunda Paud Kabupaten Landak Dikukuhkan