
Sintang, Kalbar – Kepala Pelayanan Teknis Daerah (UPTD) Puskesmas Nanga Lebang, David Hermaini, mengungkapkan Puskesmas Nanga Lebang membuka posko kesehatan untuk masyarakat yang terdampak banjir di wilayah kerjanya.
“Ada 4 desa memang sering banjir. Hanya saja Desa Sungai Lais terdampak banjir kiriman dari daerah hulu saja. Jadi tidak terlalu lama, paling lama 2 atau 3 hari sudah surut,” katanya, saat dihubungi media ini, Selasa (29/10).
Dikatakan dia, untuk tiga desa lainnya, yaitu Desa Nanga Lebang, Karya Jaya Bakti, Mandiri Jaya. Dikatakan dia, Puskesmas Nanga Lebang mempunyai program inovatif yang diantaranya sistem antar jemput, kemudian program Lebang Sehat. “Kami melaksanakan kegiatan ke masyarakat seperti melaksanakan pusling, sekaligus pada orang yang terdampak banjir,” katanya.
Masih kata dia, pusling ini, puskesmas keliling melaksanakan pengobatan gratis kepada masyarakat tanpa dipungut biaya apapun.
Puskesmas Nanga Lebang juga membuka posko untuk membantu pengobatan warga yang terdampak banjir. Tapi karena Puskesmas Nanga Lebang juga terdampak banjir, maka pihaknya memanfaatkan bangunan puskesmas lama. Termasuk digunakan untuk posko banjir. “Di situ juga tempat pengobatan dan pengungsian,” kata dia.
Selain di bangunan puskesmas lama, posko pengobatan pengungsi banjir juga dibangun di kantor PLN. “Jadi yang di kantor PLN kami buat tenda bersama masyarakat dengan pak kadesnya,” ungkap dia.
Ukjv vDikatakan dia, banjir melanda wilayah kerjanya selama 3 minggu. Pihaknya, setiap hari melakukan pengobatan pada warga yang terdampak banjir. Dalam sehari, jumlah masyarakat yang mendatangi posko kesehatan untuk berobat gratis mencapai ratusan orang dari tiga desa yang terdampak banjir tersebut.
“Kami juga mendatangi warga yang terdampak banjir tapi tidak mengungsi dengan speed 2 PK,” ungkapnya.