Melawi, Kalbar – Bupati Melawi, H. Dadi Sunarya Usfa Yursa membuka secara resmi kegiatan Seminar Umum Sekolah Tinggi Theologia Ekklesia Pontianak di Aula Pertemuan Hotel Lima Bintang Nanga Pinoh, Senin (27/9).
Dalam laporannya, Ketua Panitia Kegiatan, Jemi Stif, S.Th.,MM menyampaikan seminar yang mengangkat tema ‘Develop Knowledge dan faith’ yang diikuti oleh alumni STTE Pontianak ini bertujuan untuk membentuk iman dan ilmu sehingga dapat berjalan secara beriringan.
“Iman dan ilmu yang berjalan secara beriringan sudah pasti akan menjadikan kita manusia yang berkualitas dan berdaya saing untuk mendukung pembangunan di Kabupaten Melawi,” ungkapnya.
Selanjutnya, Rektor STTE Pontianak, Pdt. DR. Barnabas Simin, M.Th dalam sambutannya mengatakan membangun Kabupaten Melawi dengan iman yang kuat dan beragama yang baik apupun keimannya sangatlah penting.
“Saya berharap melalui seminar ini dapat membuahkan hasil yang maksimal serta dapat mencetuskan inovasi baru tentang apa yang harus kita lakukan untuk membuat Kabupaten Melawi semakin maju,” harapnya.
Dia berpesan, kepada seluruh peserta seminar untuk terus menuntut ilmu kejenjang yang lebih tinggi serta harus punya semangat untuk mengembangkan diri.
Sementara itu, Bupati Melawi, H. Dadi Sunarya Usfa Yursa yang juga sebagai salah satu penyampai materi seminar umum menyambut baik dan mengapresiasi kegiatan tersebut, serta berharap agar para alumni dapat membantu dan bersinergi dengan pemerintah dalam pembangunan daerah.
“Pendidikan merupakan hal yang sangat penting, saya berharap kita semua dapat bergandengan tangan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia kita, sehingga dapat menjadi generasi yang berdaya saing,” jelasnya.
Dalam kesempatan ini, Bupati Melawi membahas tentang “Peran serta Pemerintah Daerah Kabupaten Melawi terhadap gereja, TKD dan PNS di lingkungan Pemerintah Kabupaten Melawi menuju Kabupaten Melawi yang adil, pantas, hebat, yang berlandaskan gotong royong serta harmonis dalam keberagaman.
Dia menyampaikan, tentang pentingnya hubungan antara pemerintah dengan gereja karena memiliki posisi kemitraan yang saling melengkapi. Dimana pemerintah lebih difokuskan untuk mendukung pembangunan sarana dan prasarana atau secara fisik, sementara gereja lebih giat dalam pembangunan mental dan spiritual sehingga menciptakan SDM yang berkualitas.
“Peranan institusi sosio-religius, seperti halnya gereja sangat dibutuhkan dalam pengembangan SDM yang berkarakter dan berkepribadian,” terangnya.
Bupati mengatakan saat ini, pemerintah pusat dan daerah fokus mengatur strategi menata pegawai di instansi pemerintah untuk percepatan transformasi sumber daya manusia tanpa menghilangkan sisi kemanusiaan dan meritokrasinya.
“Berdasarkan SE terbaru dari KEMENPAN-RB tanggal 22 Juli 2022, dijelaskan pada poin nomor 4 bahwa pendataan pegawai non ASN ini dimaksudkan untuk melakukan pemetaan dan mengetahui jumlah pegawai NON ASN di lingkungan instansi pemerintah, baik instansi pusat maupun pemerintah daerah,” jelasnya.
Terkait isu yang beredar tentang pendataan Tenaga Kontrak daerah non ASN yang akan menjadi PPPK, Bupati Melawi menegaskan berita tersebut tidak benar, karena pendataan tersebut dimaksudkan untuk melakukan pemetaan dan mengetahui jumlah pegawai non ASN di lingkungan instansi pemerintah, baik instansi pusat maupun pemerintah daerah.
“Saya menghimbau agar saudara sekalian tidak perlu resah terhadap pendataan ini, karena pemerintah daerah juga masih terus berkoordinasi dan menunggu kebijakan pemerintah pusat terkait pemetaan pegawai non asn ini,” pungkasnya.
Turut hadir pada kegiatan tersebut Rektor STTE Pontianak, Para kepala OPD di lingkungan pemerintah Kabupaten Melawi dan para peserta seminar.