Sintang, Kalbar – Pembangkit listrik tenaga uap Sungai Ringin yang berkekuatan 3 x 7 Mega Watt akan diresmikan.
Bupati Sintang, Jarot Winarno mengatakan,
Pemerintah Kabupaten Sintang berkeinginan mewujudkan Visi dari MenteriESDM yaitu Indonesia Terang 2019. “Jadi dengan peresmian ini tentunya kami dari Pemkab Sintang mengucapkan terima kasih. Karena perlu diketahui di Sintang ini memiliki 391 Desa dengan 16 kelurahan, yang dimana sebelumnya listrik desa baru mencakup 35 desa saja. Tapi sekarang 51% desa kami sudah teraliri listrik. Harapan kami 49% desa bisa teraliri listrik untuk mencapai Indonesia Terang 2019,” kata harap Jarot.
Dikatakan Jarot, kehadiran PLTU dapat memberikan manfaat bagi masyarakat Kabupaten Sintang. “Paling tidak pasokan listrik semakin memadai, karena Pemkab Sintang juga tidak mentutup mata terkait hal kelistrikan. Seperti membantu pembebasan lahannya, kemudian hidup matinya jaringan juga dibantu. “Kita juga membahas soal gardu induk dan sebagainya,” tuturnya.
Selain itu, Jarot menjelaskan ada beberapa tantangan yang harus dihadapi dengan adanya PLTU ini. Tentunya dengan adanya PLTU tidak sertamerta dapat memberikan manfaat positif. “Tapi perlu kita pahami bahwa ada tantangan yang harus kita hadapi bersama, yaitu kita harus bisa menjaga lingkungan dari pembangkit ini. Kemudian tantangan kedua adalah membantu Pemerintah dalam percepatan pembangunan infrastruktur jalan masuk menuju ke sini, ketiga dampak kebisingan terhadap PLTU ini,” katanya.
Menurut dia, inilah namanya membangun ada sisi tantangannya. “Ke depannya, masalah ini bisa kita carikan solusi terbaik,” jelasnya. Sementara itu, Direktur Bisnis PLN Regional Kalimantan, Machnizon Masri mengatakan, PLTU ini bertegangan 3×7 Mega Watt, dengan masa pekerjaan pembangunan selama 7 tahun dimulai pada tahun 2011 lalu. Menurut Masri pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap di Kabupaten Sintang ini adalah pembangunan PLTU yang terakhir di Kalimantan Barat. “Ini salah satu projek skala kecil yang dibangun di seluruh tanah air, untuk di wilayah Kalimantan Barat, ada 3 PLTU, pertama PLTU Ketapang, kedua PLTU Sanggau, dan yang terakhir ketiga ini PLTU Sintang,” tuturnya. Masri berharap ke depannya dapat memberikan yang terbaik bagi masyarakat Sintang.