Sintang, Kalbar – Kepala Unit Pelayanan Teknis Daerah (UPTD) Puskesmas Nanga Ketungau, Arwadi, mengatakan bahwa Puskesmas Nanga Ketungau punya program keluarga sayang ibu. Program ini mereka berinama Kasabu. Program tersebut diperuntukkan bagi ibu hamil, melalui program Kasabu ini, Puskesmas Nanga Ketungau mengadakan suatu kelas ibu hamil yang melibatkan keluarga yang bersangkutan. Baik itu suaminya, mertuanya atau keluarga yang lain. Semuanya dilibatkan dalam kegiatan tersebut.
Dikatakan dia, program ini dilaksanakan untuk mencegah kasus kematian ibu dan kasus kematian anak. Untuk kasus Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di Puskesmas Nanga Ketungau pada tahun 2022 tidak ada.
“Kasus AKI AKB tidak ada. Kita tetap berharap kasus-kasus itu tidak ada. Untuk mencegah AKI, kita ada program inovatif yaitu Kasabu atau Keluarga Sayang Ibu,” kata Arwadi, Rabu (2/11).
“Jadi kita memberikan pengetahuan bukan hanya pada ibu hamil saja. Tapi pada pihak keluarga juga. Karena kebanyakan kasus-kasus terjadinya kematian ibu, atau terjadinya penyakit yang berhubungan dengan proses-proses persalinan, penyababnya bukan hanya dari ibu saja. Bisa juga karena terlambat mengambil keputusan. Artinya perlu ada dukungan keluarga. Dukungan suami, dukungan dari keluarga yang lain,” tegasnya.
“Karena kadang-kadang ketika hendak melahirkan, kadang ada keluarga yang bilang ndak usah pergi ke tempat pelayanan kesehatan dulu, padahal seharusnya harus dilakukan. Nah, berangkat dari hal itu, jadi kita membentuk program inovatif kelas sayang ibu. Melalui kelas ini, semua diberikan pemahaman. Jadi nanti, kalau sudah satu pemahaman akan enak semua ketika mendekati proses melahirkan,” katanya.
Ia menjelaskan, dalam program Kasabu juga dijelaskan soal pola makan. “Ini juga untuk mencegah stunting,” pungkasnya.
