
Kubu Raya, Kalbar – Inovasi Geoportal dan Webgis Kepung Bakul Kubu Raya meraih juara pertama pada lomba inovasi daerah sekaligus menerima penghargaan Innovation Award (Kalbaria)2022 Kategori Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota, Senin (24/10). Penghargaan tersebut diterima langsung Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan di Hotel Aston Pontianak.
Bupati Muda Mahendrawan mengatakan penghargaan tersebut merupakan usaha dan kerja keras selama satu tahun lebih dengan fokus melakukan upaya perubahan sistem data dari manual ke digital dan dari tabular ke informasi geospasial dan diwujudkan geoportal ke simpul jaringan.
“Kemudian kita kembangkan salah satunya webgis kepung bakul untuk semua tematik dan juga menyangkut seluruh sektor. Kita melihat kebutuhan ini dilakukan karena dari problem. Kita tahu bahwa data sangat utama,” kata Muda seusai kegiatan.
Dia menyebut hal itu dilakukan supaya ada perencanaan dan ketepatan sasaran, jumlah, maupun juga subjek, objek, dan juga sebaran. Semua itu, kata dia, bisa menjawab berbagai problem dan mengejar solusinya.
“Misalnya masalah-masalah di berbagai sektor. Apapun semuanya, apalagi problem pengangguran, kemiskinan, dan yang paling utama menyangkut semuanya baik fisik, nonfisik, maupun juga pemberdayaan serta hal-hal yang menyangkut terkait yang utama, kesehatan misalnya, termasuk stunting,” terangnya.
Dia menyatakan data yang ditampilkan bisa dipertanggungjawabkan dan lebih terukur. “Contohnya tahun atau semester ini ketahuan berapa sasarannya, dampaknya juga demikian bisa terukur. Sehingga strategi kita dengan cara ini bisa lebih fokus, bisa masif, kemudian desa juga bisa terlibat dan betul-betul bisa mendarat dan dirasakan ada dampak yang terukur,” jelasnya.
Yang jelas ibarat sebuah kapal, lanjutnya, harus ada yang menavigasi melalui pola tersebut. Sehingga sasarannya sudah ada dari total seluruh rumah tangga, 80 persen lebih sudah terdata profilnya dan semua objek dan subjek yang lain dan juga data tematiknya.
“Apapun yang kita buat sudah bisa memberikan jawaban upaya mengejar ketertinggalan, ketidakadilan, transformasi yang terjadi, sesuatu yang tidak terakses data menjadi terakses, yang terbiarkan menjadi melayani yang baik. Dan seluruh sektor seperti pertanian, perikanan, perkebunan, pelayanan administrasi, perizinan, UMKM juga terdata, baik by name, by address, by coordinat, by foto dan info-info yang terkait dengan subjek atau objek yang ada,” jelasnya.
Termasuk di sektor pendidikan, papar Muda, terkait dengan indikator Indeks Pembangunan Manusia, semuanya terutama mengukur indikator usia harapan hidup, seperti dari sisi kesehatan, dari sisi pelayanan 12 standar pelayanan minimal.
“Kemudian indikator pelayanan pendidikan, harapan lama sekolah, dan indikator ekonomi termasuk juga infrastruktur. Sehingga kita bisa memberikan perencanaan yang tepat waktu, tepat jumlah, tepat sasaran dan lokasi, volume, serta menghindari kekeliruan data dalam rumah tangga, seperti terkait bantuan sosial, baik terencana maupun tidak terencana,” pungkasnya.